Analisis Struktur, Makna, dan Fungsi Mantra Pengasihan Jolo Sutro

Authors

  • Dedi Febriyanto Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang
  • Akhmad Rifki Ramadhani Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang
  • Nia Rahma Sari Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang
  • Siti Rukiyah Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang
  • Yessi Fitriani Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang

DOI:

https://doi.org/10.30599/jcagc278

Keywords:

Fungsi, Makna, Mantra, Struktur

Abstract

Fokus kajian ini adalah mendeskripsikan struktur, makna, dan fungsi Mantra Pengasihan Jolo Sutro dalam kehidupan masyarakat Cahaya Mas. Kajian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data kajian berupa kutipan kata atau kalimat dalam mantra yang diperoleh dari sesepuh desa. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, perekaman, dan pencatatan, kemudian dianalisis dengan teknik analisis isi. Hasil kajian menunjukkan bahwa Mantra Pengasihan Jolo Sutro memiliki struktur yang terdiri dari pembuka, isi, dan penutup. Makna mantra ini mencerminkan kepasrahan dan keselamatan yang berpedoman pada kehendak Tuhan secara mutlak. Mantra ini juga memiliki empat fungsi utama dalam masyarakat, yaitu (1) fungsi komunikasi, (2) fungsi sosial, (3) fungsi religius, dan (4) fungsi budaya. Fungsi komunikasi berkaitan dengan penyampaian pesan dalam mantra, fungsi sosial mempererat hubungan masyarakat, fungsi religius terkait dengan aspek kepercayaan, dan fungsi budaya menjaga tradisi leluhur. Keberadaan fungsi-fungsi tersebut menunjukkan bahwa Mantra Pengasihan Jolo Sutro masih membudaya dalam kehidupan masyarakat Cahaya Mas dan terus diwariskan sebagai bagian dari tradisi dan kepercayaan setempat.

References

Ananda, R. (2015). Kajian Fungsi Sastra Lisan Kaba Urang Tanjuang Karang pada Pertunjukan Dendan Pauah. Semantik: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4(2), 92–122.

Bahardur, I., & Ediyono, S. (2017). Unsur-Unsur Ekologi dalam Sastra Lisan Mantra Pengobatan Sakit Gigi Masyarakat Keluarahan Kuranji. Basindo: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya, 1(2), 24–30.

Febriyanto, D., Rusminto, N. E., & Samhati, S. (2021). Mantra-Mantra Jawa: Kajian Makna, Fungsi, dan Proses Pewarisannya. Sosial Budaya, 18(2), 87–96.

Hehahia, P. L., & Farlin, S. (2008). Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Scientific Press.

Hidayatullah, D. (2018). Struktur Mantra Kagancangan dalam Naskah Mantra Mistik. Undas, 14(2), 171–182.

Mastikah., Arifin, S., & P. (2017). Analisis Tawar dari Suku Kutai di Desa Muara Kedang Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Barat Ditinjau dari Bentuk Mantra. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 1(1), 29–42.

Nurhadi, W. dkk. (2012). Prosiding, Sastra, Kultur dan Subkultur. Prosiding, Sastra, Kultur dan Subkultur.

Olang, Y., Astuti, S., & J. (2020). Analisis Struktur dan Fungsi Mantra Dayat Suru’k Kecamatan Putassibau Selatan. Jurnal KANSASI, 5(2), 198–205.

Ratna, N. K. (2015). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saputra, H. S. (2007). Memuja Mantra: Sabuk Mangir dan Jaran Goyang Masyarakat Suku Using Banyuwangi. Lkis.

Siswantoro. (2011). Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Sulistriani, J., Mursalim, & Dahlan, D. (2021). Mantra Pada Tradisi Minuman Pengasih dalam Pernikahan Suku Dayak Belusu: Kajian Folklor. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya, 5(1), 185–200.

Wardani, A. P., Darmayanti, N., & Sofyan, A. N. (2020). Fungsi Mantra Kekuatan dalam Jangjawokan: Kajian Etnolinguistik. Jurnal Metabahasa, 2(2), 55–63.

Downloads

Published

2025-04-03